Menurut rencana pukul sembilan lebih kami yang berkumpul di pelataran parkir Taman Anggrek TMII beranjak menuju Panti Jompo di Ceger, ternyata jam sembilannya lebih 40 menit barulah rombongan berangkat yang dipandu oleh Adit yang baru bergabung. Kini Adit jauh berbeda karena dia telah meninggalkan dunia hitam, sebab sekarang rambutnya sudah putih semua.
Rustian Harnanda wrote at 13:23 on 26 October 2009
Ini foto peserta baksos atau penghuni .....? He..3x Sukses dan maaf gak bisa ikut.
Jeffri Wakwak wrote at 14:07 on 26 October 2009
ada kemungkinan ian....wakwakwak
Tri Utami wrote at 14:07 on 26 October 2009
aduh yg g bisa ikut....nyesel banget loh!
Rosana Harahap (Indonesia) wrote at 14:32 on 26 October 2009
mereka agaknya calon penghuni juga... salah satunya yang udah daftar si J. Wakwak itu ... hehehehe
Rahma Dewi wrote at 18:01 on 26 October 2009
Aduh nyesel nich tdk bisa ikut....
Ahmad Himawan wrote at 20:02 on 26 October 2009
Aduh nyesel ogut yang moto nggak keliatan
Weny Dyah Sitoresmi wrote at 22:57 on 26 October 2009
Hehehe begitulah nasib juru kamera... Thanks atas jepretannya ya Wan (karet kali y dijepret).
Mirah Mustika wrote at 23:12 on 27 October 2009
aduah,..."mbah" fotonya bagus2 ya "mbah" hi.. hii,..
@made : padahal pengen ketemu bgt lhoo
@all : tks yaa kebersamaannya,..
Mudah sekali untuk mencapai panti, tinggal lurus dan berputar arah menyeberangi jalan tol, lalu belok kiri ke arah Ceger, disana berjajar aneka panti, kecuali Panti Rahayu istri Rudita, dia sih rumahnya di Pondok Gede!.
Mobil Adit masuk ke panti jompo, semuanya mengikuti, setelah semua turun barulah diketahui ternyata kami semua masuk ke panti jompo yang lain, Panti Tresna Wreda Budi Mulya 01 berada satu blok setelah ini. Ternyata faktor P**** sudah mulai kelihatan!
Dunia memang kejam! Adit dipecat saat itu juga dari pekerjaannya sebagai pemandu, mungkin fotografer profesi yang cocok untuknya, hitung-hitung sebagai pengganti Eneng dan Alwin yang sudah mulai mangkir.
Kalau photo session tidak usah disebutkan ya? Kan itu sudah bagian yang tak terpisahkan. Singkatnya kami sudah berada di aula berkumpul dengan sebagian dari penghuni panti.
Tanda-tanya besar ada dibenakku, bagaimana kami berinteraksi dengan mereka, kan umur kami berbeda jauh, bukan sok muda loh!. Setelah acara halo-haloan pertanyaanku kini terjawab, mereka antusias sekali menyambut kami dengan memberikan hiburan berupa pantun dan nyanyian termasuk dari mbak Rita penghuni tertua yang berusia 96 tahun, 4 tahun lagi kita balik yuk!. Siapa tahu bisa merayakan ulang abad mbak Rita.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkOr3oTTXvjq7ezV3cyeT4qVfMTLVRownccM0X1Q0bk3cAlq7t_QUy_-UleodXl0jL94QA1dT3i0PcI1FWnPWOy9CwcqiJUEqaWQEsIHz4WpR8qbF6BGLxLLzITFKSZPFgYu5vXjlEwGI/s400/Acara+di+panti.bmp)
Anehnya hampir di semua pantun dan lagu ada kalimat “Disana gunung disini gunung”, jangan-jangan mereka dulunya anak gunung. Nah loh yang suka naik gunung, tuanya nanti masuk panti jompo! Artinya yang nggak suka naik gunung ………?
Abang Buyung misalnya, beliau dulunya pengamen, pantunnya seperti ini,
Disana gunung disini gunung
Ditengah-tengah bunga melati
Kesana bingung kesini bingung
Masuklah saja ke Panti Tresna
Semacam program
member gets member sepertinya. Ternyata ada juga yang tertarik bahkan sudah memilih kamar,
garden view menjadi pilihan favorit.
Hari ini kami senang sekali melihat kebahagiaan mereka, terlebih saat menerima kenang-kenangan, tidak semua bisa hadir di aula jadi kamilah yang mendatangi ke kamar mereka, 109 jumlah semua, 79 diantaranya wanita. Terlihat semua penghuni apa adanya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTsJnsY0clMBcokfcNa4JjfqP2vvyUvshLpkZEIQ9VDlLMh6o3r6PYIKAiTavySIDWOv3iVUSVS1raIAUG3xOuxfnabrgcyb_tIbKXA9T9urv7SHwZuwoFrlCpsvpR5sTKVZdd21OHfxc/s400/kunjungan.jpg)
Kini giliran kamar lelaki, seorang teman wanitaku bertanya dengan kata
nga yang terputus “Masih bisa nga… nggak ya?”
“Maksud loh ngacung Dut? Masih bisa lah, mereka kan masih punya telunjuk!”